Wamensos Agus Jabo Targetkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen, Desa Sejahtera Mandiri Jadi Lokomotif Nasional

Wamensos Agus Jabo Priyono memberikan sambutan pada acara Evaluasi Program Desa Sejahtera Mandiri di Semarang, menekankan pemberdayaan ekonomi desa untuk pengentasan kemiskinan ekstrem

SEMARANG – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Melalui evaluasi program pilot project "Desa Sejahtera Mandiri" di sembilan desa di Jawa Tengah, Agus optimistis model pemberdayaan ini menjadi kunci mewujudkan target Presiden Prabowo Subianto, kemiskinan ekstrem nol persen pada 2026.

"Mari kita berdayakan masyarakat supaya bisa mandiri, punya penghasilan, dan mereka bisa gemuyu (bahagia). Ini adalah langkah konkret menuju masyarakat yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," ujar Agus Jabo saat membuka evaluasi program di Hotel Aston, Semarang, Kamis (27/11/2025).

Dari Enceng Gondok ke Pasar Amerika

Salah satu keberhasilan yang disorot adalah transformasi Desa Kalisalak, Banyumas. Desa yang sebelumnya masuk kategori miskin ekstrem ini kini berhasil menembus pasar ekspor. Warga setempat mengolah enceng gondok dan pelepah pisang menjadi keranjang bernilai seni tinggi yang kini dikirim hingga ke Amerika Serikat.

"Progresnya luar biasa. Hasil pemberdayaan ini sudah kita ekspor. Ini membuktikan bahwa dengan intervensi yang tepat dan kolaborasi antara Kemensos, swasta, dan Baznas, warga bisa mandiri secara ekonomi," urai Wamensos.

Kepala Desa Kalisalak, Ilham Tryono, menambahkan bahwa dari sekitar 200 warga yang mendapat pelatihan, kini tinggal 37 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masih memerlukan bantuan langsung. "Target kami tahun depan semua warga bisa graduasi (keluar dari status penerima bansos)," tegasnya.

Ekspansi ke 1.278 Desa

Melihat keberhasilan di sembilan desa percontohan, Kemensos berencana mereplikasi model ini ke 1.278 desa lainnya di Jawa Tengah, sebelum memperluas cakupannya ke seluruh wilayah Indonesia. Strategi utamanya adalah pembentukan Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing wilayah.

"Pada 11 Desember mendatang, sebanyak 300 KPM dari sembilan desa ini dijadwalkan akan tergraduasi. Kami sedang mengonsolidasikan semua kekuatan, baik lintas kementerian maupun sektor swasta, agar keberhasilan ini bersifat berkelanjutan," pungkas Agus Jabo.

Sembilan desa yang menjadi garda terdepan program ini meliputi Desa Pesodongan (Wonosobo), Kalisalak (Banyumas), Kepuhsari (Wonogiri), Gambuhan (Pemalang), Dimoro (Grobogan), Wlahar (Brebes), Purwosari (Magelang), Peniron (Kebumen), dan Ngesrep Balong (Kendal).